"Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi"
(Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang)
(Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang)
Nabi Adam A.S. adalah manusia pertama yang
diciptakan oleh Allah S.W.T. dari pada tanah, dibentuk dengan sedemikian rupa
dengan sebaik-baiknya bentuk, kemudian ditiupkan roh kehidupan kedalam-nya.
Sebelumnya, Tuhan telah pula menciptakan setan dari pada api yang sangat panas
dan Malaikat dari Cahaya.
Kepada Adam,
Allah mengajarkan nama-nama segala sesuatu. Setelah Adam pandai, Allah
memanggil sekalian Malaikat dan setan serta menanyakan pada mereka nama-nama
segala sesuatunya.
Malaikat
menjawab "Maha suci Allah, Sesungguhnya tiadalah kami mengetahui segala
sesuatu yang tidak diajarkan oleh Tuhan kepada kami. Tuhanlah yang maha mengetahui
lagi bijaksana"
Lalu Allah pun menyuruh Adam untuk menerangkan nama-nama segala sesuatu yang telah diajarkan itu. Setelah Adam menyebutkannya dengan lancar, Allah pun berfirman "Hai Malaikat! tidakkah telah Ku katakan sejak semula, bahwa Aku lebih mengetahui apa-apa yang kau lahirkan dan kau sembunyikan?".
Lalu Allah
menyuruh agar mereka semua sujud kepada Adam. Maka bersujudlah semua Malaikat
kecuali iblis yang sombong. Iblis pun diusir dari syurga dengan menyimpan
kebencian dan dendam pada manusia.
Karena Adam
merasa kesepian, maka Allah menciptakan seorang manusia (wanita) untuk menjadi
teman Adam, yaitu Hawa. Adam dan Hawa diperkenankan berdiam didalam syurga dan
boleh makan apa saja kecuali dilarang mendekati sebuah pohon kayu (pohon Khuldi).
Jika Adam dan Hawa melanggar larangan itu, maka mereka menjadi orang-orang yang
aniaya.
Setan yang
mendendam terhadap Adam, berdaya upaya untuk menggoda Adam. Mereka memperdaya
Adam dan Hawa dengan kata-kata "Allah melarang kalian makan buah ini adalah
supaya kau tidak dapat menjadi Malaikat dan agar kau tidak kekal tinggal
didalam syurga". Untuk mengukuhkan tipu dayanya, setan bersumpah atas
nama Allah. Akhirnya tergelincirlah Adam dan Hawa. Mereka terbujuk oleh tipu
daya setan.
Maka
terbukalah bagi keduanya malu yang tersembunyi. Setelah menyadari kesalahannya,
Adam dan Hawa pun menangis memohon ampunan "Wahai Tuhan kami! kami
telah menganiaya diri kami, jika Tuhan tidak mengampuni dan memberikan rahmat
kepada kami, niscaya masuklah kami kedalam golongan orang-orang yang merugi".
Allah mengampuni dengan memberikan beberapa do'a (petunjuk) kepada Adam dan
Hawa. Sesungguhnya Allah penerima tobat dan penyayang.
Sesuai
dengan rencana Allah untuk menjadikan Adam sebagai khalifah dimuka bumi, maka
keduanya pun diturunkan kebumi dengan berlainan tempat yang jaraknya sangat
jauh. Mereka pun saling mencari, Sehingga akhirnya bertemu setelah lama sekali
berpisah, yaitu dipadang Arafah. Bahkan sampai sekarang para jemaah Haji
diwajibkan untuk wuquf (berhenti) ditempat tersebut sebagai salah satu rukun
Haji.
Selama
hidupnya Hawa melahirkan sebanyak dua puluh satu kali. Setiap kali melahirkan
selalu kembar, terdiri dari seorang anak lelaki dan seorang anak perempuan.
Kecuali yang terakhir yang kemudian menjadi Nabi, Syits namanya.
Hal yang
terjadi diantara anak Nabi Adam A.S. yang bernama Iqlima, yang mana
Iqlima merupakan seorang wanita yang tercantik dari pada Labuda. Iqlima lahir
kembar dengan Qabil, dan Labuda lahir kembar dengan Habil. Qabil tetap ingin
menikahi saudaranya yaitu Iqlima, akan tetapi ayahnya Nabi Adam A.S. menolak
keputusan Qabil tersebut. Karena Iqlima harus dikawinkan dengan Habil.
Munculah
nafsu untuk membunuh pada diri Qabil, yaitu untuk membunuh Habil. Setelah Qabil
membunuh Habil maka Qabil pun merasa bingung dan bagaimana cara menyelengarakan
mayat saudaranya itu. Dikala ia kebingungan maka Allah S.W.T. memperlihatkan
kepadanya dua ekor burung gagak berkelahi dan seekor diantaranya mati terbunuh,
maka yang masih hidup menggali tanah lalu bangkai kawannya itu dikuburkan
kedalam lubang yang kemudian ditimbuninya. Melihat perbuatan burung itu, Qabil
dapat menguburkan mayat saudaranya. Itu menjadikan Habil adalah manusia yang
petama kali meninggal dimuka bumi ini.
Nabi Adam A.S. wafat pada usia seribu tahun dan setahun kemudian
meninggal dunia pula istrinya (Hawa). Sebagian riwayat mengatakan Nabi Adam A.S.
dimakamkan berdekatan dengan istrinya. Didalam sebuah hadist yang diriwayatkan
oleh imam Bukhori "Sesungguhnya Allah S.W.T. menjadikan Nabi Adam A.S.
pada hari Jum'at, diturunkan ke bumi pada hari Jum'at dan memakan buah Khuldi
serta bertobat kepada Allah S.W.T. pada hari Jum'at dan wafat pada hari
Jum'at"
0 komentar:
Post a Comment