BAB I
PENDAHULUAN
I.
LATAR BELAKANG
Sejarah
Candi Prambanan
Candi Prambanan
merupakan kelompok candi yang dibangun oleh
raja-raja Dinasti Sanjaya pada abad IX. Ditemukannya tulisan nama Pikatan pada
candi menimbulkan pendapat bahwa candi ini dibangun oleh Rakai Pikatan yang
kemudian diselesaikan oleh Rakai Balitung berdasarkan prasasti berangka 856 M
“Prasasti Siwargrarha” sebagai manifest politik untuk meneguhkan kedudukannya
sebagai raja yang besar.Prasasti Siwargrarha tahun 856 M yang dikeluarkan oleh
Rakai Pikatan tidak diketahui asalnya, kini disimpan di Museum Nasional Jakarta.
Prasasti
ini mulai menarik perhatian setelah J.G. De Casparis berhasil menguraikan dan
membahasnya. Menurut Casparis ada 3 hal penting dalam prasati tersebut, yaitu:
Bahasanya merupakan contoh tertua prasasti yang berangka tahun yang ditulis
dalam puisi Jawa kuna; Isinya memuat bahan-bahan atau peristiwa-peristiwa
sejarah yang sangat penting dari pertengahan abas ke IX M; Didalamnya terdapat
uraian yang rinci tentang suatu “gugusan candi”, sesuatu yang unik dalam
epigrafi Jawa kuna.Dari uraian diatas yang menarik adalah
peristiwa sejarah dan uraian tentang pembangunan gugusan candi.
Peristiwa sejarah yang dimaksud adalah peperangan antara Balaputeradewa dari
keluarga Sailendra melawan Rakai Pikatan dari keluarga Sanjaya. Balaputeradewa
kalah dan melarikan diri ke Sumatera. Konsolidasi keluarga raja Rakai Pikatan
itu kemudian menjadi permulaan dari masa baru yang perlu diresmikan dengan
pembangunan suatu gugusan candi besar.
Gambaran tentang gugusan
candi seperti yang disebut dalam prasasti
Siwargrarha dapat dibandingkan dengan kompleks candi Prambanan, gugusan candi
yang dibangun pusatnya dipagari tembok keliling dan dikelilingi oleh deretan
candi perwara yang disusun bersap hanya terdapat pada candi Prambanan.Disebutkan pula candi
Perwara sama dalam bentuk dan ukuran.
Hal lain yang menarik
adalah 2 buah candi Apit, masing-masing didekat pintu masuk utara dan
selatan.Keterangan mengenai gugusan candi yang terletak didekat
sungai mengingatkan pada gugusan candi Prambanan dengan sungai Opak di sebelah
baratnya dan jika dari jarak antara sungai Opak dan gugusan candi Prambanan dan
adanya pembelokan aliran sungai kemungkinan pembelokan tersebut terjadi
diantara desa Klurak dan Bogem. Dengan demikian, tampaknya uraian yang terdapat dalam
prasasti Siwargrarha tentang gugusan candi tersebut lebih cocok dengan keadaan
candi Prambanan.
Terjadinya perpindahan
pusat kerajaan Mataram ke Jawa Timur berakibat tidak terawatnya candi-candi di
daerah Prambanan, kondisi ini semakin parah dengan terjadinya gempa
bumi dan beberapa kali meletusnya Gunung Merapi yang menjadikan candi Prambanan
runtuh dan meninggalkan puing-puing batu yang berserakan. Candi Prambanan
dikenal kembali saat seorang Belanda bernama C.A.Lons mengunjungi Jawa pada
tahun 1733 dan melaporkan tentang adanya reruntuhan candi yang ditumbuhi semak
belukar.
Candi Siwa selesai
dipugar dan secara resmi dinyatakan selasai oleh Presiden Dr. Ir. Sukarno.
Pemugaran candi di wilayah Prambanan terus dilaksanakan, diantaranya
yaitu pemugaran candi Brahma dan candi Wisnu. Pemugaran candi Brahma dimulai
pada tahun 1977 dan telah selesai dan diresmikan oleh Prof Dr. Haryati
Soebandio tanggal 23 Maret 1987. Candi wisnu mulai dipugar pada tahun 1982
selesai dan diresmikan oleh Presiden Soeharto tanggal 27 April 1991. Kegiatan
pemugaran berikutnya dilakukan terhadap 3 buah candi yang berada di depan candi
Siwa, Wisnu dan Brahma besarta 4 candi kelir dan 4 candi disudut.
II. TUJUAN
Tujuan atau kegunaan
dari karya tulis ini kita bisa untuk mengetahui latar belakang candi prambanan dan
sekitarnya. Serta sejarah berdirinya Candi Prambanan
BAB II
PEMBAHASAN
1.
ASAL PENEMUAN CANDI PRAMBANAN
Candi Prambanan adalah candi Hindu terbesar di
Jawa Tengah, Candi Prambanan tersebut ditemukan kembali dalam keadaan runtuh
dan hancur serta ditumbuhi semak belukar. Hal ini karena telah ditinggalkan
manusia pendukungnya beratus-ratus tahun silam. Secara administratif kompleks
candi ini berada di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Candi-candi di daerah
Prambanan pada awal ditemukannya hanya tinggal reruntuhan saja. Kerusakan-kerusakan pada candi-candi banyak
disebabkan antara lain:
1. Tidak terpelihara lagi
candi-candi yang dikarenakan kerajaan yang menguasai
berpindah tempat.
2.
Terjadinya bencana alam seperti gempa bumi yang dasyat pada tahun 1867 dan beberapa kali meletusnya gunung Merapi.
3.
Dipergunakannya bagian-bagian candi untuk keperluan rakyat bahkan pemerintah
sendiri.
4. Para Arkeologi yang mengambil arca-arca untuk keperluan museum.
Saat ini tidak mengherankan bila ada bagian-bagian
dari candi banyak yang telah berpindah tempat. Seandainya semua itu masih
berada ditempatnya, bagaimanapun berhamburan masih dapat disusun kembali
seperti pemugaran candi Prambanan.
2.
LOKASI ATAU TEMPAT CANDI PRAMBANAN
Candi Prambanan terletak
di lingkungan Taman Wisata Prambanan, kurang lebih 17 km ke arah timur dari
Yogyakarta, tepatnya di Desa Prambanan Kecamatan Bokoharjo. Lokasinya hanya
sekitar 100 m dari jalan raya Yogya-Solo, sehingga tidak sulit untuk menemukannya. Sebagian
dari kawasan wisata yang yang terletak pada ketinggian 154 m di atas permukaan
laut ini termasuk dalam wilayah Kabupaten Sleman. sedangkan sebagian lagi masuk
dalam wilayah Klaten.
3.
SEJARAH CANDI PRAMBANAN
Candi Prambanan
merupakan kelompok candi yang dibangun oleh raja-raja Dinasti Sanjaya pada abad IX.
Ditemukannya tulisan nama Pikatan pada candi menimbulkan
pendapat bahwa candi ini dibangun oleh Rakai Pikatan yang kemudian diselesaikan
oleh Rakai Balitung berdasarkan prasasti berangka 856 M “Prasasti Siwargrarha”
sebagai manifest politik untuk meneguhkan kedudukannya sebagai raja yang
besar.Prasasti Siwargrarha tahun 856 M yang
dikeluarkan oleh Rakai Pikatan tidak diketahui asalnya, kini disimpan di Museum
Nasional Jakarta. Prasasti ini mulai menarik perhatian setelah J.G. De Casparis berhasil menguraikan dan
membahasnya.
Menurut Casparis ada 3 hal penting dalam prasati
tersebut, yaitu:
1.
Bahasanya merupakan contoh tertua prasasti yang
berangka tahun yang ditulis dalam puisi Jawa kuna;
2.
Isinya memuat bahan-bahan atau peristiwa-peristiwa
sejarah yang sangat penting dari pertengahan abas ke IX M;
3.
Didalamnya terdapat uraian yang rinci tentang
suatu “gugusan candi“, sesuatu yang unik
dalam epigrafi Jawa kuna.
Dari uraian diatas yang
menarik adalah peristiwa sejarah dan uraian tentang pembangunan gugusan candi.
Peristiwa sejarah yang dimaksud adalah peperangan antara Balaputeradewa dari keluarga
Sailendra melawan Rakai Pikatan dari keluarga Sanjaya. Balaputeradewa kalah dan
melarikan diri ke Sumatera. Konsolidasi keluarga raja Rakai Pikatan itu kemudian menjadi permulaan
dari masa baru yang perlu diresmikan dengan pembangunan suatu gugusan candi
besar.
Gambaran tentang gugusan
candi seperti yang disebut dalam prasasti Siwargrarha dapat dibandingkan dengan
kompleks candi Prambanan, gugusan candi yang dibangun pusatnya dipagari tembok
keliling dan dikelilingi oleh deretan candi perwara yang disusun bersap hanya
terdapat pada candi Prambanan. Disebutkan pula candi Perwara sama dalam bentuk
dan ukuran.
Hal lain yang menarik
adalah 2 buah candi Apit, masing-masing didekat
pintu masuk utara dan selatan. Keterangan mengenai gugusan candi yang terletak
didekat sungai mengingatkan pada gugusan candi Prambanan dengan sungai Opak di
sebelah baratnya dan jika dari jarak antara sungai Opak dan gugusan candi
Prambanan dan adanya pembelokan aliran sungai kemungkinan pembelokan tersebut
terjadi diantara desa Klurak dan Bogem.
Dengan demikian,
tampaknya uraian yang terdapat dalam prasasti Siwargrarha tentang gugusan candi
tersebut lebih cocok dengan keadaan candi Prambanan.Terjadinya perpindahan
pusat kerajaan Mataram ke Jawa Timur berakibat tidak terawatnya candi-candi di
daerah Prambanan, kondisi ini semakin parah dengan terjadinya gempa bumi dan
beberapa kali meletusnya Gunung Merapi yang menjadikan candi Prambanan runtuh
dan meninggalkan puing-puing batu yang berserakan.
Candi Prambanan dikenal
kembali saat seorang Belanda bernama C.A.Lons mengunjungi Jawa pada
tahun 1733 dan melaporkan tentang adanya reruntuhan candi yang ditumbuhi semak
belukar. Usaha pertama kali untuk menyelamatkan candi Prambanan dilakukan oleh
Ijzerman pada tahun 1885 dengan membersihkan bilik-bilik candi dari reruntuhan
batu.
Pada tahun 1902 dimulai
pekerjaan pembinaan yang dipimpin oleh Van Erp untuk candi Siwa, candi
Wisnu dan candi Brahma. Perhatian terhadap candi Prambanan terus berkembang.
Pada tahun 1933 berhasil disusun percobaan candi Brahma dan Wisnu. Setelah
mengalami berbagai hambatan pemugaran diselesaikan oleh bangsa Indonesia,
tanggal 23 Desember 1953 candi Siwa selesai dipugar dan secara resmi dinyatakan
selasai oleh Presiden Dr. Ir. Sukarno.Pemugaran candi di wilayah Prambanan
terus dilaksanakan, diantaranya yaitu pemugaran candi Brahma dan candi Wisnu.
Pemugaran candi Brahma dimulai pada tahun 1977 dan telah selesai dan diresmikan
oleh Prof Dr. Haryati Soebandio tanggal 23 Maret 1987.
Candi wisnu mulai
dipugar pada tahun 1982 selesai dan diresmikan oleh Presiden Soeharto tanggal
27 April 1991. Kegiatan pemugaran berikutnya dilakukan terhadap 3 buah candi
yang berada di depan candi Siwa, Wisnu dan Brahma besarta 4 candi kelir dan 4
candi disudut.
BAB III
PENUTUP
I.
KESIMPULAN
Dari uraian sejarah candi prambanan dan candi
sekitarnya kami dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1.
Latar Belakang Candi Prambanan Dan Sekitarnya
Candi Prambanan
merupakan kelompok candi yang dibangun oleh
raja-raja Dinasti Sanjaya pada abad IX. Ditemukannya tulisan nama Pikatan pada
candi menimbulkan pendapat bahwa candi ini dibangun oleh Rakai Pikatan yang
kemudian diselesaikan oleh Rakai Balitung berdasarkan prasasti berangka 856 M
“Prasasti Siwargrarha” sebagai manifest politik untuk meneguhkan kedudukannya
sebagai raja yang besar.Prasasti Siwargrarha tahun 856 M yang dikeluarkan oleh
Rakai Pikatan tidak diketahui asalnya, kini disimpan di Museum Nasional Jakarta
2.
Lokasi
Candi Prambanan terletak
di lingkungan Taman Wisata Prambanan, kurang lebih 17 km ke arah timur dari
Yogyakarta, tepatnya di Desa Prambanan Kecamatan Bokoharjo. Lokasinya hanya
sekitar 100 m dari jalan raya Yogya-Solo, sehingga tidak sulit untuk
menemukannya. Sebagian dari kawasan wisata yang yang terletak pada
ketinggian 154 m di atas permukaan laut ini termasuk dalam wilayah Kabupaten
Sleman. sedangkan sebagian lagi masuk dalam wilayah Klaten.
3.
Macam Macam Candi Prambanan
a. Candi Syiwa
b.
Candi Wisnu
c.
Candi Brahma
d.
Candi Wahana
e.
Candi Apit
f.
Candi Penjaga
0 komentar:
Post a Comment