KATA
PENGANTAR
Rasa syukur dan pujian hanya patut diberikan kepada Allah SWT, Rabb semesta
alam. Cahaya yang menerangi hati sehingga timbullah suatu keimanan. Salawat dan
salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi dan Rasul termulia,
Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang hanif.
Kemudian, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak dan Ibu Guru yang telah memberikan solusi-solusi
serta memberikan tenggang waktu untuk mengumpulkan makalah ini. Semoga segala
pengertian, perhatian yang Bapak/ Ibu guru
berikan kepada saya senantiasa
mendapatkan pahala dari Allah SWT.
Penulis juga menyadari masih banyak kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam
makalah ini. Hal ini disebabkan, pengetahuan penulis yang masih terbatas dan
pemahaman yang relatif minim. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan
sumbang saran dari Ibu selaku
pembimbing. Makalah ini dibuat dengan judul “Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum dan Sesuadah Kebangkitan Nasional
1908” Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca,
khususnya pada mata kuliah ini.
Palimanan, Mei 2014
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN 1
1.1.
Latar Belakang
1
1.2.
Rumusan Masalah
2
1.3.
Tujuan
2
1.4.
Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN 3
2.1.
Perjuangan
Bangsa Indonesia Sebelum Kebangkitan Nasional 1908 3
2.1.1 Perjuangan Melawan Portugis
3
2.1.2 Perjuangan Menentang Penjajah Belanda
4
2.1.3 Kelemahan Perjuangan Bangsa Indonesia
5
2.2.
Perjuangan
Bangsa Indonesia Setelah Kebangkitan Nasional 1908 5
2.2.1 Penjajahan Jepang 1942-1945
5
2.2.2 Penderitaan di Bawah Penjajahan
6
2.2.3 Perjuangan Setelah Kebangkitan Nasional
8
2.2.4 Menjelang Proklamasi Kemerdekaan
12
BAB III PENUTUP 13
3.1.
Kesimpulan
13
3.2.
Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Indonesia memperoleh
kemerdekaan dalam waktu yang lama. Banyak para pahlawan yang gugur demi mempertahankan
bumi perti tercinta. Mereka mengorbankan seluruh jiwa dan raga untuk mengejar
sebuah kata merdeka. Sebelum tahun 1908, telah banyak bangsa lain yang ingin
menjajah dan menguasai Indonesia. Mereka banyak memeras, menindas, dan merampas
hak-hak rakyat Nusantara. Banyak perlawanan dari pahlawan-pahlawan kita yang
masih bersifat kedaerahan. Muncul banyak tokoh-tokoh yang memegang andil besar
dalam perlawanan terhadap penjajahan yang bangsa lain lakukan.
Kebangkitan Nasional
adalah masa dimana bangkitnya rasa dan semangat persatuan,kesatuan dan
nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia yang
sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan Belanda dan Jepang. Dalam masa ini muncul sekelompok masyarakat
indonesia yang menginginkan adanya perubahan dari masyarakat indonesia yang
selama ini dijajah dan ditindas oleh bangsa lain seperti belanda,jepang,dll.
Kebangkitan nasional Indonesia ditandai dengan berdirinya organisasi Budi Utomo.
Sedangkan kebangkitan pemuda Indonesia ditandai dengan adanya peristiwa Sumpah
Pemuda. Kedua peristiwa itu merupakan bagian dari peristiwa yang menjadi
tonggak sejarah kemerdekaan negara indonesia.
Dan kini,tugas kita
sebagai penerus bangsa adalah mempertahankan kemerdekaan ini. Jadi untuk
mengingatkan kembali perjuangan para pahlawan kita terdahulu pada masa sebelum
dan sesudah Kebangkitan Nasional (1908), maka disusunlah makalah ini dengan
judul “ Perjuangan Bangsa Indonesia melawan sistem penjajah pada masa sebelum
dan sesudah Kebangkitan Nasional 1908 ”.
1.2. RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimana perjuangan
bangsa Indonesia melawan system penjajah pada masa sebelum Kebangkitan Nasional
1908 ?
2.
Bagaimana perjuangan
bangsa Indonesia melawan system penjajah pada masa sesudah Kebangkitan Nasional
1908 ?
1.3. TUJUAN
1.
Untuk memenuhi tugas
mata kuliah
2.
Untuk menambah
pengetahuan tentang sejarah perjuangan bangsa melawan penjajah sebelum
Kebangkitan Nasional 1908
3.
Untuk menambah
pengetahuan tentang sejarah perjuangan bangsa melawan penjajah sesudah
Kebangkitan Nasional 1908
1.4. MANFAAT
1.
Untuk menambah
pengetahuan mahasiswa tentang sejarah perjuangan bangsa melawan penjajah
sebelum Kebangkitan Nasional 1908
2.
Untuk menambah
pengetahuan mahasiswa tentang sejarah perjuangan bangsa melawan penjajah
sesudah Kebangkitan Nasional 1908
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
PERJUANGAN BANGSA
INDONESIA SEBELUM KEBANGKITAN NASIONAL 1908
2.1.1 Perjuangan
Melawan Portugis
Perjuangan pertama
dlakukan oleh rakyat malaka, Johor, Aceh, Maluku, Demak dan Sunda Kelapa.
a.
Perjuanagn Rakyat
Malaka
Pada tahun 1511 dibawah
pimpinan Sultan Mahmud Syah I melakukan perlawanan terhadap Portugis
namun Malaka dapat di desak hingga menyingkir ke pulau Bintan. Akhirnya Malaka
jatuh ke portugis pada 1511. Pada 1526 pulau Bintan diserbu oleh Portugis
Sultan Mahmud Syah I lari ke pulau Kampar hingga wafatnya 1528.
b.
Perjuangan Rakyat Johor
Dipimpin oleh Alaudin
Ri’ayat Syah II mulai tahun 1530 kemudian dilanjutkan Abdul Jalil Syah I
(1580-1597) dapat menangkis serangan Portugis.
c.
Perjuangan Rakyat Demak
Dipimpin oleh Dipati
Unus. Pada tahun 1512-1523. Melakukan perlawanan terhadap Portugis, dibantu
oleh armada Aceh, Palembang, dan Bintan. Berusaha merebut keembali Malaka namun
tidak berhasil
d.
Perjuangan Rakyat
Maluku
Berhasil menaklukkan
Malaka tahun 1511 kemudian menuju ke Maluku Utara karena sebagai penghasil
rempah-rempah. Tahun 1512 Portugis mengadakan hubungan dagang dengan Sulatan
Harun dari Ternate. Portugis ternyata memonopoli perdagangan, memeras dan
menindas rakyat, penyebaran agama Kristen secara paksa sehingga membuat rakyat
melakukan perlawanan. Tahun 1550 rakyat Ternate dibawah pimpinan Sultan Hairun
melakukan perlawanan. Portugis menipu dan membunuh Sultan Hairun dnegan dalih
untuk mengadakan perundingan. Perjuangan diteruskan oleh Sultan Baabullah,
putra Sultan Hairun. Tahun 1570-1575 Ternate, Tidore, dan Halmahera bersatu
padu melawan Portugis. Tanggal 18 Desember 1577 rakyat Ternate berhasil
mengusir Portugis dari Ternate.
e.
Perjuangan Rakyat Sunda
Kelapa
Fatahillah seorang
ulama dari Demak yang menyebarkan agama islam di Jawa Barat memimpin rakyat
melakukan perlawanan terhadap Portugis. Tahun 1527 Fatahillah menyerang
orang-orang Portugis di Sunda Kelapa dan berhasil mengalahkannya. Portugis
terusir kembali ke Malaka. Sunda Kelapa diganti menjadi Jayakarta oleh
Fatahillah kemudian berdirilah kerajaan Banten.
2.1.2 Perjuangan Menentang Penjajah Belanda
Perjuangan menentang
Belanda menggunakan kekerasan senjata dimulai sejak awal abad ke tujuh belas
sampai abad dua puluh. Pada abad ke-16 penentangan dilakukan oleh:
1.
Sultan Agung dari
Mataram (1613-1645).
2.
Sultan Hasanuddin dari
kerajaan Goa Sulawesi Selatan (1667)
3.
Sultan Ageng Tirtayasa
(1684)
4.
Sultan Iskandar Muda
dari Aceh (1635)
5.
Untung Suropati dan
Trunojoyo (1670)
6.
Ibnu Iskandar dari
Minangkabau (1680)
Yang berjuang pada abad
ke-19 antara lain:
1.
Pattimura dari Maluku
(1817)
2.
Pangeran Diponegoro
(1825-1830)
3.
Imam Bonjol dari Minangkabau
(1822-1837)
4.
Sultan Badaruddin dari
Palembang (1817)
5.
Pangeran Antasari dari
Kalimantan (1860)
6.
Jelantik dari Bali
(1850)
7.
Anak Agung Made dari
Lombok (1895)
8.
Teuku Umar, Teuku Cik
Di Tiro, Cut Nyak Dien (1873-1904)
9.
Si singamangaraja dari
Batak (1900)
Perlawanan membawa
kerugian besar bagi pihak Belanda. Pengorbanan harta benda dan jiwa sangat
besar juga dari Indonesia. Sampai awal abad ke-20 Belanda tidak dapat terusir
dari tanah air Indonesia.
2.1.3 Kelemahan perjuangan Bangsa Indonesia :
1.
Perlawanan secara
sporadic dan tidak serentak
2.
Perlawanan dipimpin
oleh pimpinan kharismatik sehingga tidak ada yang melanjutkan
3.
Sebelum masa 1908
perlawanan menggunakan kekerasan senjata
4.
Para pejuang di adu
domba oleh penjajah (devide et impera politik memecah belah bangsa Indonesia)
2.2.
PERJUANGAN BANGSA
INDONESIA SETELAH KEBANGKITAN NASIONAL 1908
2.2.1 Penjajahan Jepang
1942-1945
Kedatangan Jepang
semula disambut gembira karena dianggap sebagai tentara pembebas yang akan
melepaskan belenggu rakyat Indonesia dari belenggu penjajahan belanda
propagandanya menyatakan bahwa jepang (Nippon) adalah saudara tua, pemimpin
asia, pelindung asia, dan untuk kemakmuran asia. Pada awalnya memperoleh
simpati rakyat namun pada akhirnya menjajah dan mengeksploitas dengan sangat
kejam, masa penjajahannya hanya 3,5 tahun namun membuat bangsa Indonesia sangat
menderita. Penjajahan Jepang berakhir saat jepang harus menyerah tanpa syarat
terhadap sekutu pada tanggal 14 agustus 1945 setelah secara berturut-turut
Hiroshima dan Nagasaki dijatuhi bom atom oleh amerika serikat tanggal 6 dan 9
agustus 1945.
2.2.2 Penderitaan di Bawah Penjajahan
Selama berabad-abad
mendatangkan penderitaan bangsa Indonesia bangsa penjajah memperlakukan rakyat
Indonesia semena-mena tidak lagi ada kemerdekaan, kebebasan, dan kedaulatan
hanya ada pemaksaan, penindasan, eksploitasi tenaga manusia, eksploitasi
kekayaan tanah air yang keuntungannya untuk kepentingan bangsa penjajah.
Portugis pertama kali datang ke Indonesia memonopoli perdagangan di Indonesia
selalu memaksakan keinginannya dengan jalan kekerasan mereka menaklukan
kerajaan-kerajaan yang tak mau tunduk.
Bergantinya penjajahan
dari Portugis ke Belanda hasilnya semakin buruk jauh lebih buruk dan lebih lama
dan penjajahan yang dilakukan oleh VOC menerapakan beberapa kebijakan yang
sangat merugikan, antara lain:
1.
Sistem monopoli
perdagangan ( menguasai seluruh perdagangan)
2.
Kerja rodi ( kerja
paksa tanpa upah)
3.
Pungutan pajak yang
sangat memberatkan rakyat
4.
Wajib tanam kopi untuk
perdagangan VOC
5.
Pelayaran Hongi (
mendayung perahu kora-kora di perairan maluku)
6.
Ekstripasi ( penebangan
tanaman yang melanggar aturan monopoli )
7.
Tanam paksa ( menanam
tanaman keperluan ekspor VOC ke Eropa)
Rakyat sangat menderita
karena harus kerja rodi menyerahkan semua hasil tanamn dan itu berlangsung lama
rakyat akhirnya kelaparan dan akhirnya meninggal dunia. Penyerahan pajak ke VOC
harus dalam bentuk barang yaitu hasil pertanian mereka bukan dalam bentuk uang
seperti sistem pajak tanah. Vandenbosch berpendapat bahwa sistem ini dapat
menaikan tanaman dagangan yang dikirim ke Belanda, menguntungkan rakyat tidak
lagi harus membayar pajak tanah.
Ketentuan tanam paksa
sebagai berikut:
a.
Menyediakan sebagian
dari tanahnya untuk menanam tanaman yang dapat dijual di pasaran eropa.
b.
Bagian dari tanah
pertanian untuk tujuan ini tidak boleh melebihi sperlima dari tanah pertanian.
c.
Waktu pengerjaan
tanaman wajib tidak boleh melebihi waktu penanaman padi.
d.
Bagian dari tanah untuk
menanam tanamamn wajib dibebaskan dari pembayaran pajak tanah.
e.
Tanaman wajib
diserahkan kepada pemerintah hindia belanda jika ditaksir melebihi pajak tanah
yang harus dibayar maka selisih akan dikembalikan.
f.
Panen yang gagal akan
dibebankan pada pemerintah.
g.
Pengerjaan tanah di
bawah pengawasan kepala pemerintah.
Dalam prakteknya
ketentuan-ketentuan tersebut diselewengkan oleh para pegawai pemerintah Hindia
Belanda dan para pemimpin pribumi yang mencari keuntungan untuk kepentingan
mereka sendiri tanam paksa sangat menyengsarakan rakyat.
2.2.3 Perjuangan Setelah Kebangkitan Nasional
Tanggal 20 Mei 1908
adalah hari lahirnya organisasi social pertama di Indonesia, yaitu Budi Oetomo.
Tangggal kelahiran Budi Oetomo dianggap sebagai dimulainya Kebangkitan Nasional
karena menggunakan strategi perjuangan yang baru dan berbeda dengan perjuangan
sebelumnya.
Ciri-ciri perjuangan
bangsa Indonesia setelah tahun 1908:
1.
Perjuangan dlakujan
dengan menggunakan organisasi, bukan menggunakan kekerasan
2.
Para pemimpin berasal
dari kaum intelektual, bukan raja atau sultan
3.
Rasa persatuan dan
kebangsaan sudah mulai tumbuh. Perjuangan tidak bersifat kedaerahan lagi.
Menurut Ismaun (1986:42), tumbuhnya kesadaran kebangsaan
bangsa Indonesia di percepat oleh faktor:
1.
Perlawanan bangsa
Filipina terhadap Spanyol pada tahun 1989
2.
Kemenangan Jepang atas
Rusia tahun 1885
3.
Kegiatan Partai Kongres
di India melawan Inggris tahun 1885
4.
Bangkitnya Kemal Pasha
di Turki pada tahun 1881
5.
Keberhasilan dr. Sun
Yat Sen dalam mendirikan Republik Cina pada tahun 1911
6.
Pecahnya Perang Dunia I
7.
Didirikannya Volksraad
(DPR) oleh Belanda tahun 1911
Sejak Budi Oetomo
berdiri pada tahun 1908, di Indonesia kemudian berdiri beberapa organisasi yang
bercorak budaya, politik, maupun keagamaan.
Budi Oetomo berdiri
pada tanggal 20 Mei 1908. Didirikan oleh para mahasiswa STOVIA di Jakarta.
Diprakarsai oleh gerakan dr. Mas Ngabehi Wahidin Sudirohusodo yang sebelumnya
memulai kampanye untuk meningkatakan martabat rakyat dengan cara membentuk dana
pelajar. Ketuanya dipilih Sutomo.
Budi Oetomo tidak
pernah mendapat dukungan massa sehingga kedudukannya di politik kurang penting.
Namun Budi Oetomo dipandang sebagai induk Kebangkitan Nasional karena Budi
Oetomo pelopor berdirinya organisasi nasional.
1.
Sarekat Islam
Sarekat Islam semula bernama Sarekat Dagang Islam.
Berdiri pada tahun 1911 di Solo oleh Haji Samanhudi. Sarekat Islam didirikan
untuk melawan pedagang Cina dan untuk menentang penghinaan terhadap rakyat Bumiputra.
Sarekat Islam juga didirikan untuk menentang kristenisasi dan melakukan
perlawanan terhadap kecurangan para pejabar Eropa dan Bumiputra.
Gerakan Sarekat Islam berani memperjuangkan kebenaran
dan keadilan terhadap penindasan penjajah kepada pihak Indonesia. Sehingga
Sarekat Islam dapat dengan cepat menarik massa. Sarekat Islam merupakan
organisasi massa yang pertama di Indonesia. Penggerak Sarekat Islam yang
terkenal adalah Haji Oemar Said Tjokroaminoto, Haji Samanhudi, dan
Suryopranoto.
2.
Indische Partij
Didirikan pada 25 Desember 1912. Pendirinya adalah
Douwes Dekker yang terkenal dengan nama Danudirdja Setyabudi. Tokoh Indische
Partij lainnya adalah dr. Tjipto mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat.
Indische Partij berpijak pada asas nasionalisme yang
mencita-citakan Indonesia merdeka, sehingga menarik banyak massa. Paham
nasionalismenya dikenal dengan istilah Indische Nationalisme. Indische Partij
dikenal sebagai partai politik pertama di Indonesia. Organisasi ini bersifat
agak radikal sehingga pemerintah Hindia Belanda bersifat tegas dan dianggap
sebagai organisasi terlarang. Para pemimpin Indische Partij juga dibuang ke
Belanda. Setelah itu Indische Partij diganti namanya menjadi Partai Insulinde,
namun tidak berpengaruh lagi terhadap rakyat.
3.
Gerakan Pemuda
Gerakan pemuda sebelumnya oleh Budi Oetomo, namun
karena lebih didominasi oleh golongan tua, maka para golongan muda keluar. Dan
gerakan pemuda sebenarnya adalah Tri Koro Darmo yang berdiri di Jakarta pada
tanggal 7 Maret 1915 oleh dr. R. Satiman Wiryosandjojo, Kadarman, dan Sunardi.
Tri Koro Darmo memiliki arti tida tujuan mulai, yaitu: sakti, budhi, dan bakti.
Tujuan perkumpulan ini adalah mencapai Jawa Raya dengan memperkokoh rasa
persatuan anatara pemuda Jawa, Sunda, Madura, Bali, dan Lombok. Azas Tri Koro
Darmo adalah:
1.
Menumbuhkan pertalian
antara murid-murid Bumiputra pada sekolah menengah, dan kurus-kursus perguruan
kejuruan dan sekolah rakyat.
2.
Menambah pengetahuan
umu bagi anggota-anggoatanya
3.
Membangkitkan dan
mempertajam perasaan unutk segala bahasa dan buadaya Indonesia.
Dalam Kongres di Solo, mulai 12 Juni 1918 Tri Koro
Darmo berubah nama menjadi Jong Java. Jong Java bertujuan mendidik para
anggotanya agar dapat mebnagun Jawa Raya dengan cara mempererat persatuan,
menambah pengetahuan anggota dan menumbuhkan cinta pada budaya sendiri.
Organisasi Pemuda Indonesai di luar negeri yang paling
terkenal adalah Perhimpunan Indonesia. Perhimpunan Indonesia berpusat di
Belanda dan menyampaikan informasi ke dunia luar tentang perjuangan rakyat Indonesia.
Perhimpunan Indonesia mempunyai arah ke politik terutama ketika dipimpin oleh
Muhammad Hatta dan A. Subardjo.
4.
Partai Nasional
Indonesia
PNI didirikan pada tanggal 4 Juli 1927 oleh Ir.
Soekarno dan kawan-kawan. Partai ini bersifat radikal. Tujuan dari PNI adalah
bekerja untuk kemerdekaan Indonesia yang akan dicapai dengan asas percaya
pada diri sendiri. Dengan asas ini PNI bersikap nonkoperatif, artinya tidak
mau bekerjasama atau iku serta dengan dewan-dewan bentukan Belanda.
Dalam kongres PNI pertama tanggal 27-30 Mei di
SurabayaIr. Soekarno terpilih sebagai ketua Pengurus Besar PNI. Cita-cita PNI
untuk menggalang persatuan bukan hanya mempengruhi pikirn organisasi-organisasi
politik lainnya, melainkan juga berpengaruh positif pada organisasi pemuda yang
kemudian mengadakan sumpah pemuda, dan organisasi persatuan wanita yang
kemudian membentuk Perserikatan perempuan Indonesia.
Kemajuan PNI dalam membawa rakyat untuk memperjuangkan
kemerdekaan membuat pemerintah kolonial Belanda merasa cemas. Akhirnya mereka
menangkapi para tokoh dan anggota PNI pada 29 Desember 1929.
5.
Fraksi Nasional
Fraksi nasional dalan volksraad didirakan pada 27
Januari 1930 di jakarta yang beranggotakan 10 orang anggota volksraad dengan
ketua Moh. Husni Thamrin.
Fraksi nasional mempunyai tujuan untuk menjamin adanya
kemerdekaan nasional yakni:
a.
Mengusahakan
perubahan-perubahan ketatanegaraan.
b.
Berusaha menghapuskan
perbedaan-perbedaan politik, ekonomi, dan intelektual sebagai antithese
colonial.
c.
Mengusahakan kedua hal
tersebut di atas dengan cara-cara yang tidakbertentangan dengan hukum.
2.2.4
Menjelang Proklamasi Kemerdekaan
Ketika Belanda menyerah
kepada jepang pada tanggal 8 Maret 1942, maka berakhirlah masa pemerintahan
kolonial Belanda dan dimulainya pemerintahan Jepang. Kedatangan Jepang di
Indonesia disambut baik oleh rakyat Indonesia karena berharap dapat melepaskan
diri dari penderitaan yang berkepanjangan.
Factor yang mendorong
rakyat Indonesia mau bekerjasama dengan Jepang antara lain karena Jepang yang
kuat diharapkan dapat membantu Indonesia yang lemah, selain itu sikap keras
pemerintah koloniah Belanda menjelang akhir masa kekuasaanya yang tidak
memberikan harapan kemerdekaan kepada para pejuang pergerakan nasional.
Keinginan bangsa
Indonesia untuk merdeka memuncak pada tahun 1945. Akan tetapi terjadi perbedaan
pendapat antara golongan muda dengan golongan tua. Golongan tua menginginkan
kemerdekaan yang tanpa pertumpahan darah dan tetap bekerjasama dengan Jepang.
Sementara golongan muda menginginkan kemerdekaan yang tanpa campur tangan dari
Jepang.
Akhirnya setelah
mendengar berita penyarahan Jepang kepada sekutu, golongan muda langsung
mendesak Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta untuk segera memproklamasikan
kemerdekaan. Akan tetapi , Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta malah menginginkan
masalah itu dibicarakan dulu dalam rapat PPKI. Pada tanggal 17 Agustus 1945
pukul 10.00 di Jl. Pegangsaan Timur No. 56, teks proklamasi kemerdekaan
dibacakan oleh Ir. Soekarno dengan disaksikan oleh para tokoh pejuang
Indonesia. Dengan dibacakanya teks proklamasi itu, maka bangsa Indonesia resmi
menjadi bangsa yang merdeka, berdaulat, dan lepas dari belenggu penjajahan.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Setelah memperhatikan
isi dalam pembahasan di atas maka dapat penulis tarik kesimpulan sebagai
berikut:
Mengenang sejarah
tidaklah sesempit memahami gurauan. Namun mempelajari sejarah adalah jauh lebih
mendalam daripada kita memahami realitas saat ini. Karena sejarah adalah salah
satu dari bagian bangunan waktu, yang darinya kita dapat berdiri saat ini dan
mendirikan serangkaian peristiwa baru yang lain. Sejarahlah yang menjadi
pondasi waktu, karena sejarahlah kita ada saat ini. Dan tidak hanya kita,
bahkaan bangsa kita serta dunia sekalipun adalah dibangun oleh sejarah-sejarah
luar biasa umat manusia.
Pelajaran apa yang
dapat kita ambil dari perjuangan kemerdekaan masa kebangkitan nasional,
pastilah sangat banyak dan beragam tergantung bagimana kita memandangnya. Dan
setidaknya tiga pelajaran penting dari sejarah kebangkitan nasional ini.
Yang pertama adalah
bahwa apabila kita menginginkan satu cita-cita bersama, kita tidak bias
meraihnya dengan hanya sekelompok orang atau bahkan sendirian.namun yang kita
perlukan adalah persatuan seluruh kekuatan manusia yang ada guna menuju
pencapaian tujuan bersama tersebut. Seperti perlawanan yang dilakukan bangsa
Indonesia ini dulu, ketika kedaerahan membawa kegagalan, maka jawabannya adalah
persatuan yang membawa keberhasilan.
Kedua, persatuan tidak
akan terwujud begitu saja. Persatuan tidak bermakna hanya sekedar berkumpulnya
beberapa atau banyak orang, namun persatuan adalah lebih kepada
tersinergikannya suatu kelompok kekuatan secara rapi. Hal tersebut disebut
terkoordinasi secara baik. Dalam realitasnya, koordinasi tersebut terwujud
dalam wadah perjuangan masyarakat berupa organisasi. Jadi jika kita hendak
bertindak pada arah cita-cita, kita harus berorganisasi. Organisasi pun tidak
bermakna hanya sekedar organisasi yang merupakan wadah bagi beberapa orang yang
bervisi sama, namun juga berarti kepada setiap pribadi setiap orang. Karena
organisasi adalah berarti senantiasa mengorganisir segala sesuatu secara rapi
dan teratur, memiliku rencana-rencana dan strategi yang jelas untuk melangkah
pada suatu tujuan. Tanpa adanya suatu organisasi yang baik, langkah kita dalam
mencapai suatu cita-cita adalah sulit. Seperti tujuan kemerdekaan Indonesia ini
dulu, bangsa Indonesia telah menyusun rencananya dalam wadah-wadah organisasi
yang rapi berupa partai-partai nasional sehingga pada akhirnya tercapailah
mimpi proklamasi kemerdekaan Indonesia
Kemudian yang ketiga
adalah kemauan yang membawa perwujudan. Keinginan yang tinggi bangsa Indonesia
untuk merdeka, sesungguhnya bukanlah sekedar hanya keinginan , namun senantiasa
di wujudkan dalam perjuangan-perjuangan nyata.
Oleh karena itu dalam
mewujudkan suatu impian ,kita harus mau bertindak segera karna mimpi akan
tindakan hanyalah akan berupa mimpi dalam pikiran kita ,jika ingin melihatnya
sebgai kenyataan maka kita harus membangunnya.
3.2. SARAN
Adapun dari penulisan
makalah ini kami selaku penulis menyarankan kepada generasi muda agar tetap
mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan cara ikut berpartisipasi dalam
mengisi kemerdekaan Indonesia dan mencontoh semangat para pahlawan terdahulu
dalam kehidupan sehari-hari. Seluruh warga Indonesia wajib menghargai dan
menghormati jasa-jasa para pahlawan Indonesia.
DAFTAR
PUSTAKA
http://apriliasakari.blogspot.com/2013/10/makalah-sejarah-perjuangan-bangsa.html
0 komentar:
Post a Comment