MAKALAH SAMPAH
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat
Allah SWT karena berkat ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah
“Pentingnya Kepedulian Terhadap sampah”.
Keberhasilan dalam
penyusunan makalah ini mengalami beberapa masalah,namun berkat
bimbingan,arahan,dan dorongan yang di berikan oleh berbagai pihak kepada
penulis. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
:
Semua pihak yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu,
yang telah membantu penyelesaian makalah ini.
Penulis sadar bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,oleh sebab itu kritik dan saran yang
membangun demi kebaikan makalah ini
sangat penulis harapkan. Meskipun demikian,penulis tetap berharap agar
makalah ini dapat bermanfaat dan bisa
memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Klangenan, 13 November
2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sampah
merupakan sesuatu hal yang kerap kali kita dengar, serta banyak menimbulkan
masalah terutama di kota- kota besar
atau bahkan negara. Bahkan banyak setiap harinya timbunan- timbunan sampah yang
dihasilkan kota- kota besar. Tanpa adanya kepeduliaan terhadap sampah dan di anggap hal yang tidak penting serta tak
dihiraukan.
Padahal
adanya pembuangan sampah d sembarang tempat dapat menimbulkan berbagai dampak
contohnya bau yang tidak sedap, di hinggapi lalat kemudian mendatangkan wabah
penyakit. Kenyataan nya sampah memang merugikan namun jika ada pengolahan
secara baik dan benar sampah bisa mendatangkan manfaat. Selain itu juga dapat
dijadikan berbagai macam barang kerajinan. Serta pengelolaan sampah yang baik
dapat menjadikan lingkungan yang bersih dan tampak sehat.
B.
Rumusan Masalah
a. Bagaimana
cara pengolahan sampah ?
b. Bagaimana
cara memanfaatkan sampah sehingga dapat dijadikan kerajinan ?
c. Apa saja
alat dan bahan dalam pembuatan kerajinan dari sampah ?
d. Apa manfaat
sampah ?
C. Tujuan
Penelitian
a. Mengetahui
cara pengolahan sampah.
b. Mengetahui cara memanfaatkan
sampah sehingga dapat di jadikan kerajinan.
c. Menambah pengetahuan tentang
sampah.
d. Mengetahui manfaat sampah.
e. Memberi informasi tentang
pentingnya kepedulian terhadap sampah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
sampah organik dan non organik
Pengertian
Sampah
Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau
tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian
barang rusak atau bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan
atau ditolak atau buangan.
Pengertian
Sampah Organik
Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun
tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan
pertanian, perikanan atau yang lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam
proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik.
Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran,
kulit buah, dan daun.
Pengertian
Sampah Non Organik
Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak
terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa
dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian
zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang
sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah
jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol plastik, tas
plastik, dan kaleng.
B.
CARA PENGOLAHAN
Alternatif
Pengelolaan Sampah
Untuk menangani permasalahan sampah secara menyeluruh
perlu dilakukan alternatif-alternatif pengelolaan. Landfill bukan merupakan
alternatif yang sesuai, karena landfill tidak berkelanjutan dan menimbulkan
masalah lingkungan. Malahan alternatif-alternatif tersebut harus bisa menangani
semua permasalahan pembuangan sampah dengan cara mendaur-ulang semua limbah
yang dibuang kembali ke ekonomi masyarakat atau ke alam, sehingga dapat
mengurangi tekanan terhadap sumberdaya alam. Untuk mencapai hal tersebut, ada
tiga asumsi dalam pengelolaan sampah yang harus diganti dengan tiga
prinsip–prinsip baru. Daripada mengasumsikan bahwa masyarakat akan menghasilkan
jumlah sampah yang terus meningkat, minimisasi sampah harus dijadikan prioritas
utama.
Sampah yang dibuang harus dipilah, sehingga tiap
bagian dapat dikomposkan atau didaur-ulang secara optimal, daripada dibuang ke
sistem pembuangan limbah yang tercampur seperti yang ada saat ini. Dan
industri-industri harus mendesain ulang produk-produk mereka untuk memudahkan
proses daur-ulang produk tersebut. Prinsip ini berlaku untuk semua jenis dan
alur sampah.
Pembuangan sampah yang tercampur merusak dan
mengurangi nilai dari material yang mungkin masih bisa dimanfaatkan lagi.
Bahan-bahan organik dapat mengkontaminasi/ mencemari bahan-bahan yang mungkin
masih bisa di daur-ulang dan racun dapat menghancurkan kegunaan dari keduanya.
Sebagai tambahan, suatu porsi peningkatan alur limbah yang berasal dari
produk-produk sintetis dan produk-produk yang tidak dirancang untuk mudah
didaur-ulang; perlu dirancang ulang agar sesuai dengan sistem daur-ulang atau
tahapan penghapusan penggunaan.
Program-program sampah kota harus disesuaikan dengan
kondisi setempat agar berhasil, dan tidak mungkin dibuat sama dengan kota
lainnya. Terutama program-program di negara-negara berkembang seharusnya tidak
begitu saja mengikuti pola program yang telah berhasil dilakukan di
negara-negara maju, mengingat perbedaan kondisi-kondisi fisik, ekonomi, hukum
dan budaya. Khususnya sektor informal (tukang sampah atau pemulung) merupakan
suatu komponen penting dalam sistem penanganan sampah yang ada saat ini, dan
peningkatan kinerja mereka harus menjadi komponen utama dalam sistem penanganan
sampah di negara berkembang. Salah satu contoh sukses adalah zabbaleen di
Kairo, yang telah berhasil membuat suatu sistem pengumpulan dan daur-ulang
sampah yang mampu mengubah/memanfaatkan 85 persen sampah yang terkumpul dan
mempekerjakan 40,000 orang.
Secara umum, di negara Utara atau di negara Selatan,
sistem untuk penanganan sampah organik merupakan komponen-komponen terpenting
dari suatu sistem penanganan sampah kota. Sampah-sampah organik seharusnya
dijadikan kompos, vermi-kompos (pengomposan dengan cacing) atau dijadikan
makanan ternak untuk mengembalikan nutirisi-nutrisi yang ada ke tanah. Hal ini
menjamin bahwa bahan-bahan yang masih bisa didaur-ulang tidak terkontaminasi,
yang juga merupakan kunci ekonomis dari suatu alternatif pemanfaatan sampah.
Daur-ulang sampah menciptakan lebih banyak pekerjaan per ton sampah
dibandingkan dengan kegiatan lain, dan menghasilkan suatu aliran material yang
dapat mensuplai industri.
Melalui proses dekomposisi terjadi proses daur ulang
unsur hara secara alamiah. Hara yang terkandung dalam bahan atau benda-benda
organik yang telah mati, dengan bantuan mikroba (jasad renik), seperti bakteri
dan jamur, akan terurai menjadi hara yang lebih sederhana dengan bantuan
manusia maka produk akhirnya adalah kompos (compost).
Setiap bahan organik, bahan-bahan hayati yang telah
mati, akan mengalami proses dekomposisi atau pelapukan. Daun-daun yang gugur ke
tanah, batang atau ranting yang patah, bangkai hewan, kotoran hewan, sisa
makanan, dan lain sebagainya, semuanya akan mengalami proses dekomposisi
kemudian hancur menjadi seperti tanah berwarna coklat-kehitaman. Wujudnya
semula tidak dikenal lagi. Melalui proses dekomposisi terjadi proses daur ulang
unsur hara secara alamiah. Hara yang terkandung dalam bahan atau benda-benda
organik yang telah mati, dengan bantuan mikroba (jasad renik), seperti bakteri
dan jamur, akan terurai menjadi hara yang lebih sederhana dengan bantuan
manusia maka produk akhirnya adalah kompos (compost).
Pengomposan didefinisikan sebagai proses biokimiawi
yang melibatkan jasad renik sebagai agensia (perantara) yang merombak bahan
organik menjadi bahan yang mirip dengan humus. Hasil perombakan tersebut
disebut kompos. Kompos biasanya dimanfaatkan sebagai pupuk dan pembenah tanah.
Kompos dan pengomposan (composting) sudah dikenal
sejak berabad-abad yang lalu. Berbagai sumber mencatat bahwa penggunaan kompos
sebagai pupuk telah dimulai sejak 1000 tahun sebelum Nabi Musa. Tercatat juga bahwa
pada zaman Kerajaan Babylonia dan kekaisaran China, kompos dan teknologi
pengomposan sudah berkembang cukup pesat.
Namun demikian, perkembangan teknologi industri telah
menciptakan ketergantungan pertanian terhadap pupuk kimia buatan pabrik
sehingga membuat orang melupakan kompos. Padahal kompos memiliki
keunggulan-keunggulan lain yang tidak dapat digantikan oleh pupuk kimiawi,
yaitu kompos mampu: • Mengurangi kepekatan dan kepadatan tanah sehingga
memudahkan perkembangan akar dan kemampuannya dalam penyerapan hara. •
Meningkatkan kemampuan tanah dalam mengikat air sehingga tanah dapat menyimpan
air lebih ama dan mencegah terjadinya kekeringan pada tanah.• Menahan erosi
tanah sehingga mengurangi pencucian hara. • Menciptakan kondisi yang sesuai
untuk pertumbuhan jasad penghuni tanah seperti cacing dan mikroba tanah yang
sangat berguna bagi kesuburan tanah.
Pengelolaan sampah adalah pengumpulan , pengangkutan ,
pemrosesan ,
pendaur-ulangan , atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya
mengacu pada material sampah yg dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya
dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau
keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam
. Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat , cair , gas , atau radioaktif
dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis zat.Praktek
pengelolaan sampah berbeda beda antara Negara maju dan negara berkembang ,
berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan , berbeda juga
antara daerah perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan sampah yg tidak
berbahaya dari pemukiman dan institusi di area metropolitan biasanya menjadi
tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area komersial
dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah sampah.Metode
pengelolaan sampah berbeda beda tergantung banyak hal , diantaranya tipe zat
sampah , tanah yg digunakan untuk mengolah dan ketersediaan area.
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah
C.
ALAT DAN
BAHAN UNTUK MEMBUAT SUATU KERAJINAN
Kerajinan
Sampah Plastik
Masalah sampah menjadi suatu sumber Masalah Yang
sangat penting jikalau tidak ada pengelolaan yang baik Dari sebuah instansi,
semisal di sebuah madrasah Salah satu parameter madrasah yang baik Adalah
Berwawasan lingkungan. Didalamnya tidak terlepas dari Pengelolaan sampahnya. Di
madrasah sampah bisa menjadi Media belajar.
Terdapat empat macam sampah:
Sampah
organic semisal dedaunan diolah menjadi kompos, Sampah kertas, terdiri
dari kertas bungkus makanan dan HVS ,Bisa diolah menjadi bubur kertas atau
kertas daur ulang. Sampah logam bekas minuman kaleng dikumpulkan ,Dan
ini banyak dicari oleh pemulung serta yang terakhir Sampah plastic yang
sebagian besar terdiri dari bungkus dan Botol minuman yang akan kita olah
menjadi Sebuah kerajinan yang berupa pot unik.
Kebanyakan orang merasa bingung tentang pengelolaan sampah plastic. Daripada dibuang sia-sia ternyata ada juga manfaatnya, hitung-hitung untuk mengurangi polusi dan kerusakan alam, mengingat limbah plastik itu tidak bisa hancur jika sudah didalam tanah.
Kebanyakan orang merasa bingung tentang pengelolaan sampah plastic. Daripada dibuang sia-sia ternyata ada juga manfaatnya, hitung-hitung untuk mengurangi polusi dan kerusakan alam, mengingat limbah plastik itu tidak bisa hancur jika sudah didalam tanah.
Cara
pembuatannya relative gampang, yang penting harus mempunyai sentuhan seni tidak
asal main bakar dan bentuk saja.
Alat-alat yang digunakan juga relative sederhana:
kompor
kecil, wajan kecil, kayu, kuas, cat kayu (hitam, krom emas).
Cara
kerjanya:
Yang pertama meyiapkan pot yang sudah jadi baru
kemudian limbah plastic disangrai diatas kompor dengan menggunakan wajan, Kalau
sudah meleleh, maka lelehan tadi ditimpakan atau dilekatkan pada sisi luar pot
dengan menggunakan bantuan kayu dan tempelanya terkesan abstrak.
Selanjutnya adalah proses pengecatan
Selanjutnya adalah proses pengecatan
Sebagai cat
dasarnya menggunakan cat warna hitam. Pengecatan juga tidak boleh sembarangan
harus cat murni tidak boleh dicampur tinner. Jika memakai tinner, cat akan
masuk ke pori-pori dan butuh waktu lama untuk kering.
Setelah cat dasar hitam selesai maka dilanjutkan dengan cat selanjutnya yakni cat krom warna emas/tembaga. Ini dimaksudkan supaya terkesan tua dan berumur.
Pot akan terkesan unik seperti terlihat berusia tua karena polesan catnya dan hiasannya terlihat abstrak dan alami. Jadi selesai sudah penanganan limbah plastic yang selama ini merisaukan kita semua.
Setelah cat dasar hitam selesai maka dilanjutkan dengan cat selanjutnya yakni cat krom warna emas/tembaga. Ini dimaksudkan supaya terkesan tua dan berumur.
Pot akan terkesan unik seperti terlihat berusia tua karena polesan catnya dan hiasannya terlihat abstrak dan alami. Jadi selesai sudah penanganan limbah plastic yang selama ini merisaukan kita semua.
D.
Manfaat
Berikut ini beberapa manfaat pembuatan kompos
menggunakan sampah rumah tangga.
-
Mampu menyediakan pupuk organik yang
murah dan ramah lingkungan.
- Mengurangi tumpukan
sampah organik yang berserakan di sekitar tempat tinggal.
- Membantu
pengelolaan sampah secara dini dan cepat.
- Menghemat
biaya pengangkutan sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA).
- Mengurangi
kebutuhan lahan tempat pembuangan sampah akhir (TPA).
-
Menyelamatkan lingkungan dari
kerusakan dan gangguan berupa bau, selokan macet, banjir, tanah longsor, serta
penyakit yang ditularkan oleh serangga dan binatang pengerat.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan
setelah berakhirnya suatu proses. Sampah dapat berupa padat, cair, dan gas.
Sampah juga di bedakan menjadi dua jenis yaitu smapah organik dan non organik.
Semua mempunyai peranan masing-masing. Namun jika tidak di olah dengan baik
sampah dapat mendatangkan masalah atau bencana bagi lingkungan sekitarnya.
Terkadang orang
berfikir bahwa sampah barang tak berguna dan hanya merugikan baik untuk manusia
atau lingkungan di sekitarnya. Namun jika ada kesadaran sikap menghargai
lingkungan dan sikap peduli terhadap lingkungan, sampah yang tadinya merugikan
dapat berubah menjadi sebuah keuntungan atau manfaat. Kemanfaatan sampah ini
tidak terlepas dari penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
menanganinya.
B.
Saran
Cara pengendalian sampah yang paling sederhana adalah
dengan menumbuhkan kesadaran dari dalam diri untuk tidak merusak lingkungan
dengan sampah. Selain itu diperlukan juga kontrol sosial budaya masyarakat
untuk lebih menghargai lingkungan serta kepeduliaan terhadap lingkungan.
Peraturan yang tegas dari pemerintah juga sangat diharapkan karena jika tidak
maka para perusak lingkungan akan terus merusak sumber daya.
0 komentar:
Post a Comment